Halaqah 09 ~ Pembelahan Dada Nabi, Meninggalnya Aminah Dan Abdul Muthalib

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke sembilan dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Pembelahan Dada Nabi, Meninggalnya Aminah Dan Abdul Muthalib”.

Pada tahun ke empat / kelima semenjak kelahiran Nabi ﷺ, terjadi kejadian besar yang menimpa Muhammad ﷺ.

Di dalam shahih Muslim, Imam Muslim meriwayatkan bahwa datang Malaikat Jibril & Muhammad ﷺ sedang bermain bersama anak-anak, kemudian Malaikat Jibril membelah dada beliau mengeluarkan dari jantungnya segumpal darah hitam, kemudian membuangnya & mencuci jantung nya didalam bejana yang terbuat dari emas yang di dalamnya ada air Zam zam sehingga jantung tersebut bersih kemudian mengembalikannya seperti semula.

Datanglah anak-anak tersebut melapor kepada Halimah bahwa Muhammad telah terbunuh, kemudian mereka pun menyambut Muhammad & beliau dalam keadaan sudah berubah wajahnya, Halimah sebagai ibu yang menyusui Muhammad ﷺ merasa takut dengan kejadian aneh yang menimpa Muhammad, maka diapun mengembalikan beliau kepada ibunya sampai berumur 6 tahun.

Pada tahun itulah Aminah mengajak Muhammad putranya yang sudah yatim untuk menziarahi kubur suaminya di kota Madinah & bersama mereka Abdul Mutholib & Ummu Aiman sang pembantu.

Ketika kembali pulang Aminah sakit & meninggal di al-Abwa sebuah sebuah kota antara Madinah & Mekkah. Jadilah Muhammad yang sangat masih kecil tersebut & sangat kasih sayang & perhatian hidup tidak memiliki orang tua.

Kemudian kembalilah beliau bersama kakeknya yang sangat sayang kepada beliau ﷺ bahkan lebih di sayangi daripada anak-anaknya yang lain.

Dahulu Abdul Mutholib memiliki tikar disekitar Ka’bah, tidak ada anak² nya yang berani duduk bersama Abdul Mutholib di atas tikar tersebut, karena menghormati bapaknya. Namun Abdul Mutholib membiarkan Muhammad duduk bersamanya duduk diatas tikar & mengusap punggungnya & senang apa yang dia lakukan.

Ketika berumur 8 tahun meninggal lah Abdul Mutholib (kakek yang sangat sayang kepada beliau) & sebelum meninggal Abdul Mutholib menyerahkan kepengurusan cucu nya kepada Abu Tholib paman saudara kandung Abdullah bin Abdul Mutholib.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

Seorang IT Profesional yang berpengalaman di bidang Troubleshooting, Networking dan Database Management.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *