السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke dua dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Keadaan Kota Mekkah Sebelum Nabi Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam Diutus Bagian 01 dari 04”.
Keagamaan orang Arab dahulu sebagian besar mengikuti dakwah Nabi Ismāil alaihi salam ketika beliau mengajak mereka mengikuti millah Ibrahim yaitu meng-esakan Allāh dalam beribadah & tidak menyekutukan Allāh sedikit pun.
Kemudian berlalu waktu & merekapun lupa dengan dengan Tauhid meskipun masih tersisa sebagian ajaran-ajaran Tauhid pada diri mereka, kemudian datang Amr bin Luhai al-Khuzai yang melakukan safar ke Syam, melihat mereka menyembah berhala kemudian pulang ke Mekkah dengan membawa salah satu berhala yang bernama khubal & menaruhnya kedalam Ka’bah. Kemudian mengajak orang-orang untuk menyekutukan Allāh & mereka pun mengikuti, akhirnya penduduk yang ada di sekitar kota Mekkah mengikuti orang-orang Mekkah, mereka menyembah berhala terjerumus dalam penyembahan kepada selain Allāh. Setiap kabilah memiliki berhala, setiap kota memiliki berhala, setiap rumah memiliki berhala bahkan didalam Ka’bah Baitullah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim untuk beribadah kepada Allāh dihadapannya ada kurang lebih 360 berhala & diantara berhala mereka yang paling lama & paling besar ada 3 – Mannah, Al Lath & Al Uzza.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ
وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَىٰ
أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَىٰ
Bagaimana pendapat kalian tentang Al Latta & Al Uzza. Dan yang ketiga adalah Mannah, apakah bagi kalian anak laki-laki & bagi Allāh anak wanita.” [QS. An-Najm : 19-21]
Diantara kesyirikan mereka, mereka menyembelih untuk berhala, sebagaimana firman Allāh ﷻ:
وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ
Dan apa yang disembelih untuk berhala. [QS. Al-Ma’idah : 3]
Dan mereka mengkhususkan sebagian makanan atau minuman untuk berhala mereka, sebagaimana firman Allāh ﷻ :
وَجَعَلُوا لِلَّهِ مِمَّا ذَرَأَ مِنَ الْحَرْثِ وَالْأَنْعَامِ نَصِيبًا فَقَالُوا هَٰذَا لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَٰذَا لِشُرَكَائِنَا ۖ
Dan mereka menjadikan bagi Allāh bagian dari apa yang Allāh ciptakan berupa tanaman & hewan ternak kemudian mereka mengatakan “ini adalah untuk Allāh atas persangkaan mereka & ini adalah untuk sesembahan-sesembahan kami”. [QS. Al-An’am : 136]
Dan mereka bernadzar untuk berhala, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
وَقَالُوا هَٰذِهِ أَنْعَامٌ وَحَرْثٌ حِجْرٌ لَا يَطْعَمُهَا إِلَّا مَنْ نَشَاءُ بِزَعْمِهِمْ…
“Dan mereka berkata ini adalah hewan-hewan ternak & tanaman yang haram tidak boleh memakannya kecuali orang-orang yang kami izinkan (dengan persangkaan mereka).” [QS. Al-An’am : 138]
Dan diantara keyakinan mereka bahwa berhala-berhala tersebut akan memberikan syafaat bagi mereka disisi Allāh.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ…
Dan mereka menyembah kepada selain Allāh apa yang tidak memudhoroti mereka & tidak memberikan manfaat & mereka mengatakan “mereka (sesembahan tsb) adalah pemberi syafaat bagi kami disisi Allāh”. [QS. Yunus : 18]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang