السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
☪ Halaqah yang ke-5 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah adalah tentang “Cara Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2”.
Cara Beriman dengan Takdir Allah adalah dengan mengimani Marotibul Qadar (tingkatkan-tingkatan takdir) yang jumlahnya ada 4:
Diantara cara beriman dengan takdir Allah adalah dengan mengimani tingkatan takdir yang ke 2, yaitu:
2⃣. Penulisan Allah terhadap seluruh takdir makhluk-Nya di dalam Al Lauhul Mahfudz. Maka tidaklah terjadi sesuatu di alam ini kecuali Allah telah menulisnya di dalam kitab tersebut. Tidak mungkin apa yang terjadi di alam ini keluar dari apa yang sudah Allah tuliskan.
🌟 Dalil-dalil tentang beriman dengan penulisan Allah terhadap takdir di dalam Al Lauhul Mahfudz dari Al-Qur’an diantaranya :
Firman Allah azza wajalla :
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
“Dan Kami telah menulis di dalam kitab-kitab yang Kami turunkan setelah sebelumnya ditulis di dalam Adz-Dzikr, bahwa bumi ini diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih.” [QS. Al-Anbiya’ : 105]
🌟 Adz-Dzikr adalah nama lain dari Al Lauhul Mahfudz.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami-lah yang menulis apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas mereka dan segala sesuatu Kami ihso’ di dalam kitab yang jelas.” [QS. Ya-Sin : 12]
🌟 Makna “ihso’” diantaranya : Allah mengetahuinya, menjaganya, menetapkannya di dalam kitab tersebut.
🌟 Dan yang dimaksud dengan Kitab yang jelas adalah Al Lauhul Mahfudz.
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Bukankah kamu mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Kitab, sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah.” [QS. Al-Hajj : 70]
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
… ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ..
“Kami tidak lupakan sesuatu pun di dalam Al Lauhul Mahfudz.” [QS. Al-An’am : 38]
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
… ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak terlepas dari pengetahuan Allah. Sesuatu sebesar semut kecil pun baik di bumi maupun di langit baik yang lebih kecil daripada itu atau lebih besar kecuali di dalam Kitab yang jelas.” [QS. Yunus : 61]
Adapun dari Sunnah maka Rasulullah ﷺ bersabda :
كتب الله مقادير الخلائق قَبْلَ أَنْ يَخُلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah menulis takdir-takdir bagi para makhluk-Nya lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” [HR. Muslim]
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan Allah menulis di dalam Adz-Dzikr (Al Lauhul Mahfudz) segala sesuatu.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Dan Beliau ﷺ bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ
“Tidak ada diantara kalian kecuali sudah ditulis tempatnya di dalam neraka dan tempatnya di dalam surga.” [HR. Al Bukhari dan Muslim]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah