Halaqah 24 ~ Beberapa Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Malaikat-Malaikat Allah Dan Penjelasan Tentang Beberapa Hak Malaikat

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

☪ Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Malaikat-Malaikat Alloh adalah tentang Beberapa Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Malaikat-Malaikat Allah Dan Penjelasan Tentang Beberapa Hak Malaikat.

DIANTARA PENYIMPANGAN DALAM HAL IMAN DENGAN MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH ADALAH :

1. Mengingkari keberadaan malaikat.
2. Mengingkari sebagian malaikat dan amalannya.
3. Menyamakan antara jin dan malaikat.
4. Menyembah para malaikat.

Di dalam Al-Qurān, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلائِكَةِ أَهَؤُلاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (٤٠) قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (٤١

“Dan hari dimana Allāh mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allāh berkata kepada para malaikat, ‘Apakah mereka dahulu menyembah kalian?’ Para malaikat berkata, ‘Maha Suci Engkau, Engkaulah wali kami selain mereka, akan tetapi mereka dahulu menyembah jin, sebagian besar mereka beriman dengan jin-jin tersebut.” (Saba : 40-41)

Yang kelima diantara penyimpangan dalam hal iman dengan malalikat adalah

5. Memusuhi mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ

“Barangsiapa yang memusuhi Allāh, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibrīl dan Mīkāil maka sesungguhnya Allāh adalah musuh bagi orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah : 98)

6. Meyakini bahwa malaikat berjenis kelamin wanita dan bahwasanya malaikat adalah anak wanita Allāh.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ (١٤٩) أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثاً وَهُمْ شَاهِدُونَ (١٥٠

“Maka tanyakanlah kepada mereka, ‘Apakah anak-anak wanita itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki? Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat dengan jenis kelamin wanita sedangkan mereka menyaksikan?’.” (Ash-Shāffāt : 149-150)

HAK MALAIKAT ATAS KITA

Adapun hak malaikat atas kita yang harus kita lakukan, maka diantaranya adalah:

1. Mewujudkan beriman dengan 4 point yang sudah kita sampaikan.
2. Mencintai mereka dan menghormati mereka karena Allāh karena mereka adalah hamba-hamba Allāh yang dimuliakan yang tidak memaksiati Allāh.
3. Tidak mengejek dan menghina mereka atau menjadikan mereka sebagai bahan bercanda karena hal ini bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.
4. Menghindari apa yang dibenci oleh malaikat, seperti gambar dan patung makhluk yang bernyawa dan memelihara anjing di rumah.

Di dalam sebuah hadits Rasūlullāh ﷺ bersabda :

لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ

“Malaikat tidak memasuki sebuah rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar.” (HR. Bukhāri dan Muslim)

DAN DIANTARA YANG DI BENCI MALAIKAT ADALAH :

🚧 Memakan makanan yang membuat bau mulut tidak sedap seperti bawang merah dan bawang putih dalam keadaan mentah.

Didalam sebuah hadits dari Jābir radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu berkata:

نهى رسول الله – صلى الله عليه وسلم – عن أكل البصل والكراث، فغلبتنا الحاجة فأكلنا منها، فقال: من أكل من هذه الشجرة المنتنة فلا يقربن مسجدنا، فإن الملائكة تتأذى مما يتأذى منه الإنس

“Rasūlullāh ﷺ melarang dari memakan bawang merah dan kurrāts (bawang bakung). Maka suatu saat kami sangat butuh dan kamipun makan darinya. Kemudian Nabi ﷺ berkata, ‘Barangsiapa yang memakan dari tanaman yang berbau ini maka janganlah dia mendekati masjid kami karena sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan apa yang merasa terganggu dengannya manusia.” (HR. Bukhāri dan Muslim)

🚧 Demikian pula dihindari meludah ke kanan ketika shalat maupun di luar shalat.

Rasūlullāh ﷺ bersabda:

إذا قام أحدكم إلى الصلاة، فلا يبصق أمامه، فإنما يناجي الله ما دام في مصلاه، ولاعن يمينه؛ فإن عن يمينه ملكاً، وليبصق عن يساره، أو تحت قدمه فيدفنها

“Apabila salah seorang diantara kalian berdiri untuk shalat maka janganlah meludah ke depan karena sesungguhnya dia sedang menghadap Allāh selama masih di tempat shalatnya dan jangan pula meludah ke kanan karena di sebelah kanan ada malaikat dan hendaknya meludah ke kiri atau meludah ke bawah kakinya kemudian memendamnya.” (HR. Bukhāri dan Muslim)

➡ Maksud dari meludah ke kiri atau ke bawah kakinya di sini adalah adalah apabila di luar masjid.
➡ Maksud memendamnya adalah apabila lantai masjid berupa tanah.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وبا لله التوفيق والهداية
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di Kota Al Madīnah

Seorang IT Profesional yang berpengalaman di bidang Troubleshooting, Networking dan Database Management.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *