Halaqah 75 ~ Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

☪ Halaqah yang ke-75 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5)

📙 Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

فَكَانَ عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينَ

“Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

📙 Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam telah mengabarkan beberapa nama penduduk surga, di antaranya Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali Radhiallohuanhum. Sebagaimana di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

📙 Kenikmatan paling besar penduduk surga di atas kenikmatan surga yang mereka rasakan adalah memandang wajah Alloh yang mulia.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :

“Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Alloh Tabaroka wa ta’ala akan berkata, Apakah kalian menginginkan aku tambah kenikmatan kepada kalian? Mereka berkata, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga? Dan menyelamatkan kami dari neraka? Alloh pun menyingkap hijab, maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai dari pada melihat kepada Robb mereka ‘Azza wa jalla.” (HR. Muslim)

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Yunus : 26

لِّلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ ٱلۡحُسۡنَىٰ وَزِيَادَةٌ۬‌ۖ

“Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan tambahan.” (Surat Yunus : 26)

⏭ “Tambahan” dalam ayat di atas adalah memandang wajah Alloh. Sebagaimana datang tafsirnya dari para sahabat seperti Abu Bakr, Abu Musa Al-Asy’ari dan Hudzaifah Radhiallohuanhum.

Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika melihat Alloh ‘Azza wa jalla, Dzat yang selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal mereka tidak pernah melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya, mereka jauhi larangan-Nya, mereka benarkan kabar-kabar-Nya, bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan firman-Nya, mereka ikuti Nabi-Nya, menyeru kepada jalan-Nya, dan merindukan pertemuan dengan-Nya. Meskipun dengan segala kekurangan yang mereka miliki.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qiyamah : 22-23

وُجُوهٌ۬ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ نَّاضِرَةٌ (٢٢) إِلَىٰ رَبِّہَا نَاظِرَةٌ۬ (٢٣) وَ

“Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada Robb mereka.” (Surat Al-Qiyamah : 22-23)

🚀 Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh rintangan. Tidak sampai ke sana kecuali orang yang bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus dijauhi, dan ada ujian yang harus kita sabar menghadapinya.

Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallambersabda,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka dikelilingi perkara-perkara yang menyenangkan.” (HR. Muslim)

📌 Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit. Sebentar dan banyak kekurangan. 📌 Sedangkan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan tanpa ada kekurangan sedikitpun. AllohSubhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-A’la : 16-17

بَلۡ تُؤۡثِرُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا (١٦) وَٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰٓ (١٧) إِ

“Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.” (Surat Al-A’la : 16-17)

Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hadid : 20 yang artinya :

“Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak. Seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu jadi kering dan kalian melihat warnanya menjadi kuning kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridhaan-Nya dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Surat Al-Hadid : 20)

📌 Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh kesenangan dunia. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya kita manfaatkan dengan baik untuk mencari ridho Alloh dan surga-Nya. Orang yang tercela adalah orang yang mencari kebahagiaan di dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وبا لله التوفيق والهداية
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Seorang IT Profesional yang berpengalaman di bidang Troubleshooting, Networking dan Database Management.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *